Pengenalan NPM sebagai dependency manager (Bahasa non teknis)

Ikhwan Noor I
3 min readOct 17, 2020

--

npm logo
npm logo

Note: Artikel ditulis dengan kalimat singkat (karena tidak terlalu suka menulis 😶), bahasa yang mudah dipahami (semoga) & tidak bertele-tele). Pengertian pada artikel tidak dapat dijadikan rujukan, kalimat disusun hanya berdasarkan pengetahuan penulis.

Pengembangan software biasanya tidak terlepas dari penggunaan library eksternal yang telah dikembangkan oleh orang lain. Tujuan dari penggunaan library ini adalah agar proses pembuatan software kita, dapat diimplementasi secara cepat dan efisien.

Pengelolaan library ini dapat dikelola dengan mudah dengan adanya dependency manager, salah satunya yaitu npm. Dependency manager adalah software untuk mengelola dependency. Apa itu dependency? Dependency adalah software external (library/package/module) yang digunakan pada pengembangan software kita.

Dependency manager bergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan, berikut adalah contoh dependency manager:

  1. Composer — PHP
  2. Gradle — Java
  3. Node Package Manager (NPM) — Javascript
  4. Yarn — Javascript
  5. Maven — Java

Node Package Manager (NPM) adalah software yang digunakan untuk mengelola dependency/library/package/module pada software kita.

Fungsi npm sama seperti pengertiannya yaitu memudahkan kita mengelola library yang digunakan seperti mengetahui versi library, update, ataupun menghapus library (pastinya bukan hanya terbatas cuma ini).

Instalasi npm

Untuk dapat menggunakan npm kita harus install terlebih dahulu node.js, karena npm dan node.js ada dalam satu paket/bundle.

  • Install node.js
  • Buka command prompt jalankan perintah npm -version untuk cek apakah npm sudah terinstal
  • Buka command prompt arahkan ke folder software kalian, jalankan perintah
npm init
  • Pada saat perintah dijalankan, kalian bisa isi sesuai project sesuka kalian, klik enter jika ingin terisi secara default.
  • Setelah selesai maka akan muncul file package.json.

package.json adalah file yang berisi deskripsi project beserta library yang kita gunakan pada software kita

File package.json

Instalasi Library

Untuk daftar library yang dapat kita instal melalui npm dapat mengunjungi website utama npm. Sebelum kita instal library kita harus berkenalan dengan dependencies dan devDependencies.

dependencies adalah daftar library yang digunakan agar software kita dapat berjalan dengan baik, contoh vue, react, jquery, axios

dev dependencies adalah daftar library yang digunakan untuk membantu kita saat pengembangan software. Contoh: eslint, babel, jest, mocha, prettier.

Saat kita instal suatu library kita harus tau instal library tersebut sebagai dependency atau dev dependency.

  • Misal kita ingin instal react js di software kita. Kita akan jalankan perintah untuk install library sebagai dependency. Hal ini karena tanpa jquery, software kita tidak ada berjalan dengan baik (jika software kita berbasiskan library jquery). Library akan otomatis terinstal untuk versi yang paling baru.
npm install jquery
  • Jika kita ingin install prettier, maka install sebagai dev dependency. Hal ini karena prettier berfungsi untuk merapikan kode program kita (berfungsi pada saat development saja). Library akan otomatis terinstal untuk versi yang paling baru.
npm install prettier
  • Pada package.json akan terlihat 2 library tersebut sudah terinstal

Update Library

Jika kita ingin update versi library kita ke versi yang paling baru, jalankan perintah

npm install jquery@latest

Kita juga dapat instal library sesuai versi yang kita inginkan

npm install jquery@3.3.1

Delete Library

Hapus library dapat dilakukan dengan menjalankan perintah

npm uninstall jquery

Kesimpulan

npm sangat membantu programmer dalam mengelola library yang kita gunakan. Proses instal, update dan hapus memudahkan programmer, sehingga software yang dibangun dapat selesai dengan cepat dan efisien.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

--

--

No responses yet

Write a response